Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Mihammadiyah Kuansing Berduka

Gambar
Teluk Kuantan - Innalillahi wa innalillahi roojiuun. Keluarga besar IMM Kuansing dan Persyarikatan Muhammadiyah Kuantan Singingi, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada masing-masing keluarga besar kita yang mengalami musibah telah meninggal anggota keluarganya. Dalam waktu 4 hari ini ada 4 orang keluarga kita yang meninggal dunia, Selasa (25/8/20) Pukul 09.00 wib ibunda dari Ustadz Febrian El-Birri di RS.M.Djamil Padang dan dikebumikan di Benai Ba'dah Maghrib. Kamis (27/8/20) Pukul 15.00 wib, Ayah dari Ibu Melda Ariani di Pulau Ingu, Benai. Dan dikebumikan hari ini di Pulau Ingu. Jumat (28/8/20) Pukul 06.00 wib, Ibunda dari Bapak Lismadi dalam usia 94 tahun di Pulau banjar. Kamis (27/8/20) Pukul 20.30 wib Mertua atau ayah dari Suami ibu Hirma Yetti Ningsih di Keresek. Percayalah semua cobaan yang Allah beri mengandung sebuah hikmah kehidupan. Kita boleh bersedih, tetapi kesedihan itu tak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik dan tidak akan membuat ia yang telah meningg...

Pernyataan Sikap IMM Kuansing Terkait Pilkada serentak 2020

Gambar
Perhelatan politik Pemilihan Umum Kepala Daerah akan segera dilaksanakan. Dinamika yang terjadi telah memberikan dampak yang begitu terasa bagi masyarakat luas.  Merujuk kepada Kittah Muhammadiyah sebagai gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, serta Organisasi Muhammaddiyah bukanlah organisasi yang berafiliasi pada politik praktis, namun bukan berarti Persyarikatan anti politik dan tidak paham politik. Maka kami IkatanMahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Kuantan Singingi sebagai organisasi pergerakan mahasiswa dan salah satu Ortom Muhammadiyah dengan tegas menyerukan: 1. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Kuantan Singingi dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020 bersikap bebas dan independen, karena Muhammadiyah bukanlah organisasi yang berafiliasi pada politik praktis, namun sebagai gerakan amar ma’ruf nahi munkar. 2. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Kuantan Singingi dalam pelaksanaan pilkada Serentak 2020 tidak mendukung bakal calon Bupati dan Wakul Bupati...

Manusia hidup dalam khayalan

Gambar
  Oleh: IMMawan Noverman Manusia adalah mahkluk sosial yang tak terlepas dari kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Manusia, itu mempunya banyak mimpi-mimpi yang mungkin tertuang di dalam khayal nya, namun manusia sendiripun yang membatasi mimpi-mimpi itu. Mimpi-mipi itu dinamakanlah sebuah cita-cita. Cita-cita adalah sebuah harapan terbesar besar yang slalu menghantui setiap manusia. Harapan, mampu ber euforia menciptakan dua muara :  a. Kebahagian  b. Kenyamanan Dalam cita-cita manusia sering terbuai dalam kebahagian dan kenyamanan, yang selalu membuat kontradiksi dalam pikiran nya.  Karna kebanyakan manusia kurang memakai mind map (Peta pikiran) , sehingga terciptalah khayalan yang berangkat dari kebahagian dan kenyamanan.  Manusia terlena akan kebahagiaan dan kenyamaman nya. Sehingga apa yang di harapkan akan tinggal harapan.  Apa yang di cita-citakan akan terbawa arus muara kenyamanan dan lubuk kebahagian.  Dalam kehidupan ini akan ada yang data...

Kemerdekaan Sejati

Gambar
Oleh: IMMawati Winda Pusfita Dila Harapan demi harapan telah ditumpahkan. Walaupun ribuan nyawa yang menjadi taruhan Walau perih menggerogoti jiwa , namun semangat tak pernah padam.  Mengepakkan sayap menuju angkasa dengan sebuah harapan jaya. Harapan.... Hiduplah dalam sanubari dan melangkah dalam memecahkan gemerlap kezaliman dan warnai jiwa suci penuh semangat.  Gerap langkah penuh semangat  mewarnai arti perjuangan dan memusnahkan kekejaman dalam harapan yang hakiki.  Anak muda.... Kaulah menjadi pahlawan sejati yang mengkokohkan pondasi kemerdekaan. Teguhlah dalam pendirian penuhi hasrat dalam perjuangan.perjuangan menggapai kebebasan yang berada dalam kebenaran.

Kemerdekaan Ke 75 Negriku

Gambar
Oleh: IMMawan S.A Dewasa ini kata kemerdekaan bukan lagi bahasa yang takut untuk di ucapkan seperti dahulunya dimana seluruh masyarakat di tanah air ini di hantui oleh rasa takut yang mendalam didalam setiap jiwa anak bangsa untuk mengucapkan kemerdekaan, mungkin ini semua desebabkan oleh kemerosotan semua bidang yang di rasakan oleh setiap anak bangsa, belum lagi tekanan dari kaum penjajah yang selalu meinterfensi setiap lini kehidupan masyarakat. Dalam konteks demikian, merdeka atau kemerdekaan adalah fitrah manusia dimanapun dan kapanpun. Bahwa masih ada individu/ rakyat yang belum merdeka sama halnya dengan dehumanisasi kemerdekaan itu sendiri. Legal-formal atau politis- yuridis Indonesia memang sudah merdeka. Tetapi bagaimana secara kultural, sosiologis dan ekonomi? Benarkah kemerdekaan itu telah dirasakan sebagai sebuah kesaksian individual? Jawabaanyapun pasti beragam.  Stratifikasi bahkan segregasi sosial turut pula menciptakan suasana merasakan kemerdekaan itu berbeda-bed...